10 November 1996
Jalan-jalan di mal bersama, bergandengan. Makan siang bersama di McDonald's, bercanda tawa. Belajar di kamar bersama, bertukarpandangan. Berpose di studio bersama, memasang gaya.
Mereka bilang itulah hidup. Mereka sebut itu menikmati masa muda. Kata mereka itu wajar.
Memang wajar ketika kita mulai membutuhkan sahabat yang karib. Adalah wajar saat seseorang tertarik dengan lawan jenis. Wajar pula ketika Anda berpikir untuk menetapkan satu orang khusus sebagai sahabat dekat Anda.
Seumpama lalu lintas di kota besar ini, jalur tersebut bagaikan jalan tol yang lebar dan bebas macet. Semua orang memilih jalur yang mudah ditempuh tersebut. Karena semua orang memilih cepat tiba di tujuan.
Apakah masih ada orang yang mau menempuh jalan yang sempit, terjal mendaki, tidak rata, dan yang membuat kita terguncang-guncang? Apakah masih ada semangat untuk memenangkan tantangan yang terbesar? Apakah masih ada kerinduan untuk hidup dengan standar yang lebih tinggi dari "wajar"?
Sahabat, adakah kebanggaan dalam menempuh jalan gampangan yang juga dipilih oleh semua orang? (Atau, adakah pula kebanggaan dalam menutup-nutupi keberadaanmu yang sesungguhnya di depan begitu banyak orang, termasuk sahabat baikmu?)
Thursday, January 22, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment